Play Video

Terowongan Nur Mentaya Mulai Ditinggalkan Pedagang

Keterangan foto:
Deretan kios di Terowongan Nur Mentaya yang ditinggalkan pemiliknya imbas sepinya pengunjung dan pembeli, Minggu (21/04/2024).

 

KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Kawasan Terowongan Nur Mentaya, yang terletak di Jalan Cilik Riwut, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur, sudah tidak lagi representatif sebagai tempat untuk berjualan, kondisinya juga semakin sepi.

 

Bahkan, banyak pedagang yang akhirnya angkat kaki hingga menyisakan sedikit pedagang saja yang mampu bertahan.

 

Dari pantauan, Minggu (21/04/2024), tampak deretan kios di sepanjang Terowongan Nur Mentaya yang mulai terbengkalai dan ditumbuhi rumput karena ditinggalkan pemiliknya.

 

Menurut Nurul (37), salah seorang pedagang yang sementara ini menutup usaha kulinernya di Terowongan Nur Mentaya, mengaku hanya menjalankan bisnisnya tidak sampai setahun di lokasi itu.

 

“Ramainya pas awal waktu pertama dibuka, hampir setiap hari Terowongan Nur Mentaya dipadati oleh pengunjung, sepanjang jalan di lokasi ini penuh dengan pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman,” ujarnya.

Baca Juga :  Wali Kota Medan Bobby Nasution, Resmi Keluarkan Surat Edaran Untuk Penutupan Sementara Hiburan Malam Pada Bulan Ramadan

 

“Namun lama-kelamaan pembeli mulai berkurang, mungkin karena pengunjung juga mulai bosan dengan suasana di Terowongan Nur Mentaya,” ucapnya.

 

“Dilokasi ini kami menyewa kios dengan pemilik lahan di wilayah ini, kalau kios dibangun sendiri sewanya Rp450 ribu perbulan, tapi kalau kiosnya dibangunkan oleh pemilik lahan maka sewanya Rp750 ribu perbulannya,” ungkapnya.

 

Kalau dulu masih bisa tertutup untuk uang sewa kios, tapi kalau kondisi sekarang sudah nggak mampu lagi,” ucapnya.

 

“Daripada terus merugi setiap hari karena sepi pembeli dan nggak balik modal jualan maka saya putuskan untuk istirahat saja dulu,” sambungnya.

 

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang lainnya, Robi (43), yang masih berjualan makanan dan minuman ringan di Terowongan Nur Mentaya.

Baca Juga :  Lapas Sampit Gencarkan Razia Malam Wujudkan Zero Halinar

 

“Sekarang ini untuk bisa bertahan saja masih syukur mas, tapi untuk mencari kelebihannya sudah sulit, pembeli makin sedikit, lama-lama ya kami ikutan tutup juga,” ujarnya.

 

Menurutnya, perlu ada terobosan dan inovasi baru kalau kawasan Terowongan Nur Mentaya ini ingin dipertahankan menjadi sentra kuliner di Kotim.

 

“Perlu penataan kembali di kawasan ini agar para penjual dan pengunjung merasa aman dan nyaman selama berada di Terowongan Nur Mentaya, terutama untuk keamanan dan kebersihannya,” lanjutnya.


“Selama ini para pedagang membangun kiosnya masing-masing jadi kesannya semrawut, belum lagi tidak tersedianya toilet, dan yang paling penting adalah segi keamanan, karena disini sering terjadi tawuran, sehingga pengunjung takut untuk datang,” tukasnya.

(Tim red)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!