Kandungan etanol pada base fuel impor memicu batalnya rencana pembelian BBM oleh dua SPBU swasta. Ilustrasi (Unsplash/enginakyurt)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan BP-AKR membatalkan rencana pembelian bahan bakar minyak (BBM) dari PT Pertamina Patra Niaga. Keputusan itu diambil setelah uji laboratorium menemukan kandungan etanol pada base fuel impor yang sebelumnya ditawarkan kepada SPBU swasta.
Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menyampaikan bahwa Vivo semula telah menyepakati pembelian 40 ribu barel dari total 100 ribu barel base fuel impor. Namun, kesepakatan tersebut urung dilanjutkan usai muncul hasil uji yang menemukan etanol sekitar 3,5 persen, dilansir dari ANTARA Kamis (2/10).
“Vivo membatalkan untuk melanjutkan setelah setuju membeli 40 ribu barel. Akhirnya tidak disepakati lagi,” ujar Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Rabu.
Achmad menjelaskan, secara regulasi kadar etanol itu masih diperkenankan. Ambang batas yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berada di bawah 20 persen. “Ini yang membuat teman-teman SPBU swasta tidak melanjutkan pembelian, karena ada konten etanol tersebut,” ucapnya.
Selain Vivo, BP-AKR juga membatalkan pembelian. Konsekuensinya, tahap negosiasi antarbisnis (business to business/B2B) kembali ke titik awal dan 100 ribu barel base fuel impor Pertamina belum terserap oleh SPBU swasta.