Penulis Ahmad Dendy Kurniawan (Mahasiswa Semester 6 S1 PGSD UPR)
BEENEWS.CO.ID – Di zaman seni bukan hanya hiburan yang bisa dinikmati dan dibuat oleh orang dewasa saja. Melainkan sudah bisa dinikmati dan dibuat oleh segala kalangan termasuk anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Bahkan seni sekarang tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi seni sekarang dapat menjadi ajang untuk mencapai prestasi terutama pada pendidikan dasar yang bertujuan dalam membentuk jiwa kreatif dan ekspresif dari anak didik.
Pendidikan seni menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) seni merupakan karya, keahlian membuat karya dan didalamnya mencakup seni rupa, seni tari, seni drama, dan seni musik.
Kemudian dijelaskan pula oleh A.J Soehardjo bahwa seni adalah kegiatan berkesenian. Selanjutnya diuraikan bahwa kegiatan berkesenian itu terdiri dari dua jenis, kegiatan berkesenian yang dilandasi modus imitasi (meniru) dan yang dilandasi modus ekspresi.
Dari sini kita bisa pahami bahwa seni itu tidak serta merta berfokus pada lukisan saja, tetapi beragam mulai dari musik yang sering kita dengarkan, tarian bahkan juga drama dalam film kesukaan yang sering kita saksikan itu juga termasuk seni.
Seni juga pada dasarnya adalah pengembangan dari model yang sudah ada sebelumnya yang kemudian diaplikasikan sebagai ungkapan atau pengekspresian diri terhadap kesenian.
Pada dasarnya pendidikan seni yang dilaksanakan di sekolah dasar (SD) merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.
Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan.
Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin.
Seni memiliki fungsi utama sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam mengekspresikan diri. Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa kelompok.
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fungsi fisik ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Fungsi emosional ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
a. Rekreasi/hiburan. Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan.
Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Komunikasi. Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak.
Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi/pendidikan. Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
d. Religi/keagamaan. Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
Kemudian diperjelas lagi dari pendapat Sofyan Salam (2001), bahwa manfaat pendidikan seni rupa bagi anak SD adalah sebagai berikut: Memudahkan anak berekspresi, mengembangkan potensi kreatif anak, mengembangkan kepekaan anak terhadap nilai-nilai keindahan, memungkinkan anak mengenal materi alat dan teknik untuk menciptakan seni rupa, sesuatu yang baru untuk menghasilkan seni rupa.