Foto Ilustrasi Unsplash/RaphaelRenter
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat angkat suara menanggapi penggerebekan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap komunitas LGBT di sebuah vila kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (22/6). MUI mengecam keras aktivitas yang dilakukan dalam acara bertajuk family gathering tersebut dan meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk bersikap tegas.
Rafani Achyar selaku Sekretaris Umum MUI Jabar mengatakan bahwa pemerintah provinsi seharusnya tidak tinggal diam melihat fenomena tersebut. Menurutnya, kehadiran sosok gubernur yang tegas akan memberikan efek jera kepada pelaku maupun masyarakat yang masih mendukung perilaku menyimpang tersebut.
“Pak Gubernur juga menurut saya harus bersuara karena itu kan di Jabar. Jadi saya mendesak betul Pak Gubernur harus bersuara dengan tegas,” ujar Rafani, di kutip dari CNNIndonesia, Rabu (25/6).
“Kami dukung kalau Pak Gubernur itu bertindak tegas terhadap perilaku menyimpang ini. Baru nanti ya, insya Allah, masyarakat akan lebih berani, dan bagi mereka itu ada efek jera,” lanjutnya.
Sebanyak 75 orang diamankan dalam penggerebekan tersebut. Polisi menyebut, kegiatan itu diduga kuat menjadi tempat pertemuan komunitas sesama jenis yang tersebar dari berbagai daerah. Dalam pemeriksaan lanjutan, sebanyak 30 dari mereka dinyatakan reaktif HIV dan sifilis, meskipun belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.
