Play Video

Danantara Disebut Tertarik Suntik Modal Jika GoTo-Grab Merger

Logo GoTo Gojek Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia

Foto Gotocompany

 

JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia) dikabarkan tengah menjajaki peluang untuk menyuntikkan dana ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, apabila merger dengan Grab Holdings benar terjadi, Jumat (6/6), mengutip Bloomberg.

 

Pembicaraan yang dilakukan masih berada pada tahap awal. Danantara disebut berpotensi mengakuisisi saham minoritas sebagai bagian dari strategi untuk merespons kekhawatiran pemerintah terhadap kemungkinan dominasi Grab, perusahaan teknologi asal Singapura, atas ekosistem digital Indonesia.

 

Menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut, investasi dari Danantara dapat menjadi mekanisme untuk memastikan entitas gabungan tetap berada dalam kendali nasional, khususnya dalam menghadapi isu monopoli yang mulai menjadi perhatian regulator.

 

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Danantara maupun GoTo terkait rencana investasi tersebut.

 

Wacana mengenai merger antara Grab dan GoTo sendiri telah beredar sejak akhir 2020. Kala itu, Gojek belum melakukan merger dengan Tokopedia. Keputusan akhirnya justru mengarah pada penggabungan domestik yang melahirkan GoTo Group.

Baca Juga :  Plasma Sawit Masih Mandek di Kalimantan Tengah, Pengamat: Saatnya Semua Pihak Koreksi Diri

 

Kabar mengenai negosiasi baru mencuat kembali pada awal tahun ini. Laporan menyebutkan bahwa Grab dan GoTo sedang mempertimbangkan berbagai bentuk kerja sama, termasuk opsi akuisisi oleh Grab dengan pembayaran dalam bentuk tunai, saham, atau gabungan keduanya.

 

Diskusi tersebut dikabarkan semakin terbuka setelah Patrick Walujo resmi menjabat sebagai CEO GoTo tahun lalu. Namun, belum ada keputusan final yang diumumkan ke publik.

 

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Mei 2025, GoTo menyatakan telah menerima sejumlah penawaran dari berbagai pihak, namun belum menyepakati apapun.

 

“Perseroan belum mencapai keputusan apa pun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh Perseroan,” tulis GoTo dalam pernyataan resminya di laman BEI.

Baca Juga :  Pakar Kesehatan Soroti Menu Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Bahan Mentah dan Camilan

 

Sementara itu, Grab dilaporkan sedang dalam proses penggalangan dana senilai US$2 miliar atau setara Rp33 triliun melalui skema bridge loan guna mendukung potensi akuisisi GoTo. Namun hingga kini, sumber pendanaan tersebut masih belum dipastikan karena pembicaraan dengan institusi keuangan juga masih bersifat awal.

 

Bloomberg melaporkan bahwa struktur merger antara kedua perusahaan telah menunjukkan kemajuan, meski prosesnya sempat tersendat karena adanya tinjauan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), yang mulai mengkaji dampak persaingan dari potensi penggabungan tersebut.

 

Sebagai informasi, Danantara resmi diluncurkan pada Februari 2025 sebagai sovereign wealth fund Indonesia. Lembaga ini dibentuk dengan model serupa Temasek Holdings dari Singapura, dan diberi mandat untuk mengelola investasi strategis pemerintah di berbagai sektor, mulai dari hilirisasi logam hingga kecerdasan buatan (AI). Danantara juga akan mengelola saham-saham pemerintah di sejumlah BUMN.

(Redaksi)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!