Foto Ilustrasi
BEENEWS.CO.ID – Momen Idul Adha identik dengan melimpahnya daging kurban. Namun di balik berkah tersebut, masih banyak orang yang melakukan kesalahan umum dalam menyimpan dan mengolah daging, yang justru bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Berikut lima kesalahan umum yang perlu dihindari saat menangani daging kurban di rumah:
1. Menyimpan Daging dalam Plastik Hitam
Plastik hitam yang biasa digunakan untuk membungkus daging ternyata tidak aman untuk makanan. Plastik jenis ini bukan food grade dan dapat melepaskan bahan kimia berbahaya, terutama saat terkena panas atau saat disimpan terlalu lama.
Solusi: Segera pindahkan daging ke wadah bersih atau plastik bening yang aman untuk makanan sebelum masuk ke kulkas atau freezer.
2. Tidak Langsung Disimpan
Daging segar tidak boleh terlalu lama berada di suhu ruang. Lebih dari 4 jam, bakteri bisa berkembang cepat dan menimbulkan bau tak sedap bahkan keracunan makanan.
Solusi: Segera simpan daging di kulkas jika akan dikonsumsi dalam waktu dekat, atau di freezer untuk penyimpanan lebih lama.
3. Memasukkan Daging ke Freezer Tanpa Dibersihkan
Daging yang masih kotor atau bercampur darah dan langsung dibekukan akan menurunkan kualitas rasa dan menyebabkan bau amis saat dimasak.
Solusi: Bersihkan daging terlebih dahulu, tiriskan, dan simpan dalam porsi kecil untuk memudahkan pengambilan.
4. Langsung Mengolah Tanpa Dilunakkan
Daging kurban umumnya berasal dari hewan dewasa sehingga lebih alot. Jika langsung digoreng atau dibakar, hasilnya bisa keras dan tidak empuk.
Solusi: Rebus terlebih dahulu, rendam dengan nanas, daun pepaya, atau marinasi sebelum dimasak.
5. Konsumsi Berlebihan Tanpa Imbangan Serat
Terlalu banyak mengonsumsi daging merah dalam waktu singkat, tanpa disertai asupan serat dari sayuran dan buah, dapat memicu kolesterol tinggi, gangguan pencernaan, hingga asam urat.
Solusi: Imbangi konsumsi daging dengan banyak sayur, buah, dan air putih.
Kesimpulan:
Mengelola daging kurban tidak cukup hanya dengan memasaknya enak. Cara penyimpanan dan pola konsumsi juga harus diperhatikan agar manfaat daging tetap maksimal dan tidak berdampak negatif bagi kesehatan.
(Redaksi)










