Foto SutirtaBudiman/unsplash
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menanggapi isu tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang menuai kritik karena dinilai mengancam ekosistem laut dan lingkungan sekitarnya.
Trenggono menyatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan akan segera berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait sebelum mengambil sikap lebih lanjut.
“Itu ada Menteri ESDM, ada Menteri Lingkungan Hidup. Tapi yang pasti kita akan bawa itu ke arah sana,” ujar Trenggono dalam peringatan Hari Internasional Melawan IUUF di kantor KKP, Kamis (5/6/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.
Sementara itu, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, mengatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan tim Kepolisian Khusus (Polsus) ke lokasi untuk memverifikasi informasi di lapangan.
Dari sisi pertambangan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah telah menghentikan sementara operasional PT Gag Nikel Indonesia, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk yang beroperasi di kawasan tersebut. Keputusan ini diambil menyusul laporan kerusakan lingkungan dan masih menunggu hasil verifikasi tim Minerba.
Menurut Bahlil, perusahaan telah beroperasi berdasarkan Kontrak Karya sejak akhir 1990-an dan telah mengantongi izin operasi produksi serta dokumen AMDAL. Namun, aktivitas di lapangan tetap perlu ditinjau ulang secara menyeluruh.
“Kami hentikan sementara sampai verifikasi selesai. Jangan sampai simpang siur,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/6).
(Redaksi)










