Play Video

Job Fair di Cikarang Membludak dan Ricuh, Ekonom: Wajar Dipadati Pelamar, Mereka Butuh Pekerjaan

25.000 pelamar di job fair Cikarang. (Ist)

 

JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Ekonom dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengungkapkan bahwa meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) serta besarnya jumlah pekerja informal turut memperburuk ketimpangan di pasar tenaga kerja.

 

“Wajar jika setiap job fair dipadati pelamar. Mereka mencari pekerjaan atau pekerjaan yang lebih baik,” ujar Wijayanto dalam pernyataannya di Kompas.com, dikutip Kamis (29/5/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang tersedia dipicu oleh dua faktor utama, yakni melemahnya laju perekonomian dan tren deindustrialisasi.

 

Wijayanto pun menegaskan perlunya peningkatan kapasitas individu, baik bagi mereka yang sudah bekerja maupun yang masih mencari pekerjaan. “Bagi yang sudah bekerja, perlu memperbaiki kinerja agar posisinya tidak rentan. Bagi yang belum kerja, perlu memperbaiki skill agar semakin relevan dengan dunia kerja,” tuturnya.

Baca Juga :  Tarif JKN Naik, Cak Imin: Kualitasnya Juga Harus Ditingkatkan

 

Sebagai salah satu solusi, ia juga menganjurkan masyarakat untuk mulai mempertimbangkan jalur kewirausahaan sebagai pilihan karier, mengingat terbatasnya lowongan yang tersedia. Wijayanto menyambut baik rencana pemerintah untuk meluncurkan enam paket kebijakan pada bulan Juni.

 

Namun, menurutnya, kebijakan tersebut masih belum memadai untuk menangani kompleksitas persoalan tenaga kerja saat ini. Ia menggarisbawahi perlunya program kerja jangka pendek yang bisa memberikan dampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat.

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!