Foto Unsplash/TracVu
Jakarta, BEENEWS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengancam akan mengenakan tarif tinggi sebesar 25 persen terhadap produk iPhone yang diproduksi di luar negeri dan dijual di pasar domestik, Senin (26/5), dilansir dari Reuters.
Trump mendesak Apple Inc. agar memindahkan seluruh fasilitas manufakturnya ke dalam negeri. Menurutnya, kebijakan ini akan membuka lapangan kerja baru bagi warga Amerika Serikat dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, terutama dari China.
“Jika tak berlaku untuk semua HP impor, maka aturan ini tak akan jadi adil,” kata Trump dalam pengumumannya.
Sebagai informasi, mayoritas pembuatan iPhone saat ini masih dilakukan di Tiongkok. Meski Apple telah berupaya mendiversifikasi lokasi produksi ke India, Vietnam, dan Thailand, Trump tetap menginginkan pusat produksi berada di AS.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh media Amerika, Trump mengaku telah berdiskusi langsung dengan CEO Apple, Tim Cook. Namun, Cook menyebut bahwa pihaknya belum sanggup memenuhi keinginan tersebut.
“[Cook] mengatakan akan menyasar India untuk membangun manufaktur. Saya bilang boleh ke India, tetapi Apple tak akan menjual barang di AS tanpa tarif,” ungkap Trump.
Pemerintah AS menyebutkan, jika kebijakan ini diterapkan, maka produksi iPhone akan menghadapi tekanan biaya sangat tinggi. Analis dari Wedbush, Dan Ives, bahkan memperkirakan harga iPhone dapat melambung hingga US$3.500 atau sekitar Rp 56,7 juta per unit.