Ilustrasi: anak korban predator seksual. (Freepik)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Jagat media sosial digemparkan oleh terbongkarnya sebuah grup Facebook bernama Fantasi Sedarah. Grup tersebut menjadi ruang bagi pelaku kekerasan seksual dan predator anak, yang menjadikan inses sebagai bahan candaan sekaligus objek fantasi seksual.
Holy Ichda Wahyuni, pakar perlindungan anak dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, menyatakan bahwa kasus ini bukan hanya merusak nilai-nilai kemanusiaan, tetapi juga menjadi peringatan keras bahwa anak-anak kini menghadapi risiko yang tidak bisa lagi dicegah hanya dengan seruan moral.
“Orang tua dan pendidik perlu menyadari satu hal yang teramat krusial, bahwa ruang aman anak-anak semakin terkikis, bahkan dari tempat yang seharusnya menjadi paling suci dan aman rumah dan keluarga,” ujar Holy di laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya, dikutip Senin (19/5/2025).
Sebagai dosen di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Holy menjelaskan bahwa selama ini rumah dianggap sebagai tempat perlindungan pertama dan utama bagi anak. Namun dalam banyak kasus kekerasan seksual, pelaku justru adalah orang terdekat seperti ayah kandung, ayah tiri, paman, sepupu, atau bahkan tetangga.
“Sehingga rasa takut, tekanan, dan ancaman membuat anak-anak memilih bungkam pada trauma mereka,” imbuh Holy.