Play Video

Fakta Baru Ketegangan India-Pakistan: Ledakan Drone, Bandara Lumpuh & Warga Tewas

Keterangan foto:
Foto illustrasi.

 

Jakarta, Beenews.co.id – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak menyusul serangan udara yang dilakukan India ke wilayah Pakistan pada Selasa malam (7/5/2025). Gelombang kekerasan terus berlanjut hingga Kamis siang (8/5/2025), dengan sejumlah insiden besar yang menambah panas konflik dua negara bertetangga tersebut.

 

Salah satu peristiwa terbaru adalah ledakan di Lahore, Pakistan. Sebuah pesawat nirawak (drone) milik India dilaporkan ditembak jatuh di dekat Walton Road oleh aparat keamanan Pakistan. Polisi setempat membenarkan insiden tersebut dan menyebutkan bahwa drone itu berhasil dilumpuhkan sebelum mencapai area vital.

 

Sementara itu, ketegangan juga merambah dunia maya. Meta, perusahaan induk dari Instagram dan Facebook, telah memblokir pengguna India dari mengakses salah satu halaman berita Muslim terkemuka. Langkah ini disebut sebagai respons terhadap meningkatnya permusuhan antara kedua negara.

 

Di sisi lain, konflik udara memburuk. Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India dalam sebuah konfrontasi udara yang disebut sebagai salah satu “yang terbesar dan terpanjang dalam sejarah terkini.” Pernyataan ini disampaikan oleh seorang pejabat senior keamanan Pakistan kepada Al-Jazeera, tanpa merinci lokasi dan waktu pasti insiden.

Baca Juga :  India Luncurkan Rudal BrahMos, Ketegangan dengan Pakistan Memuncak

 

Imbas konflik juga terasa pada sektor transportasi. Tiga bandara utama di Pakistan Karachi, Lahore, dan Sialkot menangguhkan seluruh penerbangan secara sementara. Mengutip Reuters, layanan di Lahore dan Sialkot dihentikan hingga pukul 12 siang waktu setempat. Belum ada rincian lanjutan mengenai status operasional bandara Karachi.

 

Ketegangan tidak berhenti di udara. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Neelum-Jhelum di dekat Muzaffarabad, Kashmir yang dikelola Pakistan, menjadi target serangan. Wakil Komisaris Muzaffarabad, Mudasser Farooq, mengonfirmasi bahwa pintu intake dan unit perlindungan hidrolik mengalami kerusakan. Sebuah ambulans milik proyek juga dilaporkan terkena dampak, meski tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini.

 

Situasi di Kashmir, terutama di wilayah yang dikuasai India, juga mencekam. Jalanan terlihat sepi, toko-toko tutup, dan penjagaan ketat dilakukan di berbagai simpang jalan oleh aparat keamanan. Laporan Reuters menyebutkan lalu lintas nyaris lumpuh total.

Baca Juga :  Berikan Rasa Aman Selama Arus Mudik Lebaran, Pengamanan Pelabuhan Sampit Ditingkatkan

 

Majelis Nasional Pakistan menyelenggarakan sidang khusus terkait eskalasi ini. Mereka menyebut tuduhan India yang mengaitkan Pakistan dengan serangan di Pahalgam sebagai “tidak berdasar” dan mengecam keputusan India menangguhkan Perjanjian Air Indus sebagai “pelanggaran terang-terangan.”

 

Korban jiwa dari kedua pihak terus bertambah. Kementerian Luar Negeri India menyebut 13 warga sipil dan satu prajurit tewas akibat tembakan dari Pakistan di wilayah Poonch. Sementara itu, 59 orang lainnya luka-luka. Di pihak lain, Pakistan mengklaim bahwa serangan balasan India telah menewaskan 31 warga sipil, meski belum ada informasi terbaru dari pemerintah setempat.

 

Ketegangan ini menjadi salah satu yang paling serius dalam beberapa tahun terakhir, dengan dampak langsung terhadap keamanan, ekonomi, dan stabilitas kawasan Asia Selatan.

(Redaksi)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!