“Jangan berharap sebuah bangsa maju kalau universitasnya sudah bercampur politik,” lanjutnya.
Meskipun polemik terkait disertasinya di Universitas Indonesia (UI) masih berlangsung, Bahlil telah mencantumkan gelar Doktor di depan namanya dalam kapasitasnya sebagai Menteri ESDM.
Bahlil sebenarnya belum berhak menyandang gelar Doktor. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional Universitas Indonesia, Prof Arie Afriansyah, dalam menanggapi tuntutan agar disertasi Bahlil dibatalkan.
“Tuntutan agar disertasi dibatalkan tidak tepat. Saat Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) melakukan promosi doktor, empat organ UI memutuskan mahasiswa yang bersangkutan (Bahlil) harus melakukan revisi disertasi. Artinya, secara eksplisit mahasiswa tersebut belum dapat diterima disertasinya sebagai dokumen pendukung kelulusan,” jelas Arie.
(Yoga)