Polisi Korea Selatan. (Shutterstock/2p2play)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Pihak kepolisian Korea Selatan (Korsel) akan mengerahkan sebanyak 14.000 personil untuk mengamankan potensi kerusuhan saat hari pembacaan putusan pemakzulan Presiden Yoon Suk-yeol di ibu kota Seoul akhir pekan ini.
Dari total jumlah tersebut, 60% di antaranya merupakan pasukan anti huru-hara dari seluruh wilayah Korsel. Pasukan ini akan dikerahkan dengan status siaga kemanaan tinggi. Sebelumnya, yang akan dikerahkan hanya sekitar 12.000. Namun personel ditambah demi mengamankan eskalasi di sekitar Mahkamah Konstitusi.
Sejak pekan lalu, Korsel bahkan telah menetapkan aturan zona larangan terbang di area sekitar Mahkamah Konstitusi. Pihak kepolisian juga akan menggunakan peralatan anti drone untuk mencegah penerbangan ilegal di area tersebut.
Menurut kabar, petugas kepolisian dari unit kejahatan akan ditempatkan di lokasi untuk mengamankan massa demonstrasi yang memasuki gedung pengadilan secara paksa. Di sisi lain, pasukan khusus akan dikerahkan ketika kondisi menjadi semakin parah.
Sementara itu, beberapa fasilitas umum di sekitar gedung pengadilan akan ditutup pada hari pembacaan putusan. Yang akan ditutup adalah satu stasiun kereta bawah tanah, satu stasiun pengisian bahan bakar, empat lokasi konstruksi, dan akses kea tap di 22 gedung di sekitar kompleks pengadilan.