Upacara peresmian KRI Brawijaya (320) & KRI Prabu Siliwangi (321). (Dok. Kementerian Pertahanan RI/kemhan.go.id)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Terdapat tiga matra dalam tubuh Tentara Nasional Indonesia (TI), yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Ketiganya sama-sama bertugas mengamankan kedaulatan negara.
Namun, terdapat anggapan di masyarakat bahwa terdapat satu matra yang terlalu dianakemaskan oleh pemerintah, yaitu matra AD. Hal ini memang tercermin dari pagu anggaran tahun anggaran 2025.
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) mendapatkan total pagu anggaran Rp165,16 triliun. TNI AD mendapatkan Rp57 triliun, TNI AL mendapatkan Rp24,75 triliun, dan TNI AU mendapatkan Rp18,28 triliun.
“TNI AD sebesar Rp 57,00 Triliun atau terdukung sebesar 34,98% dari usulan. TNI AL sebesar Rp 24,75 Triliun atau terdukung sebesar 44,67% dari usulan. TNI AU sebesar Rp 18,28 Triliun atau terdukung sebesar 41,07%,” kata Wamenhan, M Herindra, pada September 2024 lalu.
Akan tetapi, tampaknya penganakemasan terhadap salah satu matra sudah sedikit mengalami perubahan. Kini pemerintahan di bawah rezim Prabowo yang berlatar belakang militer sudah mulai memperbaiki alutsista di matra lain.
Pada 2023 lalu, Prabowo Subianto yang ketika itu masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) menyebut bahwa matra udara dan matra laut memang memerlukan perhatian lebih dari sisi pengadaan alutsista.