FOTO: Suasana listrik padam di Kota Sampit
SAMPIT, BEENEWS.CO.ID – Pemadaman listrik yang terjadi selama beberapa jam di Kota Sampit, termasuk di Kecamatan Baamang, menyebabkan warga kesulitan beraktivitas. Salah satu dampak yang paling terasa adalah kelangkaan lilin di sejumlah warung, lantaran banyak warga memburunya sebagai penerangan darurat.
Listrik padam mulai sekitar pukul 16.00 WIB dan baru kembali menyala sekitar pukul 21.50 WIB. Selama periode tersebut, aktivitas warga terganggu, terutama bagi mereka yang masih beraktivitas setelah berbuka puasa.
Pemadaman ini berdampak luas, termasuk di wilayah Jalan Ahmad Yani, Jalan Christopel Mihing, Jalan Sukabumi, serta beberapa kawasan lain di Kota Sampit. Hujan deras yang mengguyur sejak sore membuat situasi semakin sulit, terutama bagi pedagang di Pasar Ramadan yang mengandalkan listrik untuk penerangan dan peralatan usaha.
Rosida, seorang pedagang sembako di Kecamatan Baamang, mengaku warungnya diserbu warga yang mencari lilin sejak listrik padam. Stok lilin yang tersedia pun ludes dalam waktu singkat.
“Habis berbuka puasa, banyak yang datang beli lilin. Biasanya mereka beli satu atau dua batang, tapi karena mati lampu lama, banyak yang beli lebih. Saya jual Rp 2.000 per batang,” ungkapnya.
Di media sosial, keluhan terkait pemadaman listrik ini juga ramai dibahas oleh warga. Akun resmi Instagram @pln_sampit turut mengunggah informasi mengenai gangguan jaringan listrik akibat cuaca ekstrem. Dalam unggahan tersebut, PLN mengonfirmasi bahwa pemadaman terjadi di sebagian besar Kota Sampit dan sekitarnya akibat cuaca buruk yang mengganggu jaringan listrik.