Peluncuran Danantara. (Youtube/Sekretariat Presiden)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Pengamat ekonomi CELIOS, Nailul Huda, membeberkan catatan kritisnya mengenai pembentukan Danantara. Peluncuran Danantara sudah dilakukan pada hari ini, Senin, (24/2/2025) oleh Presiden Prabowo.
Menurut Nailul, pembentukan Danantara bisa menjadi sebuah langkah perubahan investasi BUMN. Dengan demikian, akan ada lebih banyak investasi berkualitas dari BUMN dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Selama ini, investasi yang dilakukan oleh BUMN belum optimal, di mana porsi investasi BUMN masih rendah. Padahal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen, diperlukan puluhan ribu triliun investasi. Keberadaan Danantara, bisa menjadi game changer investasi dari BUMN,” ujar Nailul kepada Beenews.co.id, Senin (24/2/2025).
Namun, di sisi lain, Nailul juga mengatakan bahwa ada kekhawatiran mengenai individu-individu yang mengisi posisi pimpinan Danantara. Ia khawatir ada penempatan orang yang tidak tepat dan investasi yang dilakukan bukan dinilai dari kelayakan investasi, melainkan untuk kepentingan pribadi.
Selain, itu Nailul juga punya kekhawatiran lain. Dengan adanya APBN yang disuntik kepada Danantara, ini dikhawatirkan menimbulkan penggunaan uang pajak masyarakat untuk investasi Danantara.
“Ketakutan paling utamanya adalah imunitas Danantara yang tidak bisa diperiksa secara langsung oleh BPK maupun KPK. Padahal setiap uang negara yang disuntik kepada K/L harus diperiksa oleh BPK dan KPK,” ujar Nailul.
Kemudian, Nailul juga mengkhawatirkan adanya investasi gagal yang dapat merugikan nasabah Bank Himbara yang masuk ke Danantara.
“Tidak ada penjelasan secara resmi dari pemerintah apakah DPK nasabah di perbankan plat merah merupakan aset yang dikelola oleh Danantara atau tidak. Terjadi gerakan akan rush money dari Bank Himbara,” ujar Nailul.
(Yoga)