Pagar laut Tangerang. (Ist)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Pengamat sosial sekaligus sosiolog Universitas Nasional (Unas), Sigit Rohadi, turut mengomentari potensi adanya gesekan sosial akibat isu pembangunan pagar laut di pesisir utara Tagerang, Banten, yang berlarut-larut.
“Sebenarnya kalau penegakan hukum berjalan dengan cepat, potensi konflik sosial tidak ada,” kata Sigit kepada Beenews.co.id, Kamis (6/2/2024).
Namun, Sgit melihat bahwa yang terjadi saat ini adalah proses penegakan hukum terkait pagar laut Tangerang berkepanjangan. Ia menduga ada tawar-menawar antara pihak penegak hukum dengan pelaku.
Dengan begitu, kata Sigit, kondisi yang tidak jelas dan berkepanjangan ini mnimbulkan kekecewaan dan antipasti di masyarakat. Ia mengatakan bahwa ketika masyarakat kecewa, biasanya kelompok minoritas menjadi sasaran.
“Biasanya masyarakat yang kecewa, yang kekecewaannya menjadi antipasti, dia mengarahkan kekecewaan dan antipatinya ke kelompok tertentu, kelompok minoritas,” kata Sigit.
Dalam hal pembangunan pagar laut di Tangerang, Sigit melihat masyarakat sudah mencurigai ada kelompok minoritas di balik pembangunannya.
“Potensi ini semakin terbuka, semakin berkembang, kalau pemerintah tidak segera menegakkan hukum secara tegas dan transparan,” kata Sigit.