Ilustrasi pemerasan. (Shutterstock)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Ketua Indonesia Civilian Police Watch (ICPW), Bambang Suranto, mempertanyakan mengapa hanya bawahan yang dicopot dari jabatan terkait kasus dugaan pemerasan terhadap warga negara Malaysia di acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang berlangsung di Jakarta pada 13–15 Desember 2024.
Kasus ini mendapat perhatian publik karena melibatkan 34 anggota polisi yang diduga memeras WN Malaysia dengan total uang senilai Rp2,5 miliar.
“Kalau mau jujur jangan hanya anak buah yang dicopot dari jabatannya. Mereka itu hanya jalankan tugas dan tak membantah jika ada perintah dari pimpinannya,” tegas Bambang dalam keterangannya, dikutip Jumat (27/12/2024).
Bambang juga menggarisbawahi pentingnya tindakan tegas terhadap pimpinan yang terlibat. Menurutnya, jika ingin mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo dan program prioritas Kapolri yang Presisi, maka pimpinan yang terbukti bersalah juga harus dicopot dan diproses hukum sesuai aturan yang berlaku, termasuk pemberian sanksi PTDH.
“Sayang sekali kalau hanya anak buahnya yang menjadi tumbal buntut kasus perasaan tersebut. Sedangkan pimpinannya masih menikmati empuknya kursi jabatan yang dipimpinnya saat ini,” ujar Bambang.
Ia menekankan pentingnya efek jera melalui proses hukum bagi semua pihak yang terbukti terlibat. “Harus ada hukum efek jera dan harus diproses secara hukum jika terbukti melakukan pemerasan, bila perlu diberikan sanksi PTDH,” tegasnya.