Ia juga menyoroti bahwa peralatan usang tersebut berpotensi mengancam efisiensi dan keselamatan penerbangan, yang merupakan aspek krusial dalam menjaga kedaulatan ruang udara Indonesia. “Ini tidak boleh dianggap sepele,” tegasnya.
Selain masalah teknologi, Danang menekankan perlunya pembenahan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di AirNav Indonesia. Ia menyoroti pentingnya meningkatkan kesejahteraan personel yang terlibat langsung dalam operasional navigasi penerbangan.
Menurutnya, kebutuhan operasional yang semakin kompleks harus diimbangi dengan dukungan kesejahteraan dan pelatihan berkelanjutan untuk para personel. “Para petugas navigasi kita adalah garda terdepan dalam menjaga keselamatan penerbangan. Kesejahteraan mereka harus jadi prioritas,” tambahnya.
Danang juga menggarisbawahi bahwa tugas vital AirNav Indonesia tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional, tetapi juga berhubungan erat dengan kedaulatan ruang udara nasional. Oleh karena itu, ia meminta AirNav Indonesia segera merancang langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut dengan melibatkan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
“Kita tidak bisa menunda lagi. Keamanan, efisiensi, dan kedaulatan ruang udara adalah prioritas utama,” tutupnya.
(Yoga)