Arya juga menepis pandangan bahwa PSSI hanya fokus pada timnas senior, dengan menyebutkan bahwa pembinaan usia muda juga terus diperhatikan. Arya mengungkapkan pencapaian terkini sebagai bukti konkret, di mana Indonesia berhasil mengirimkan timnas U-17, U-20, U-23, dan senior ke putaran final Piala Asia. Ia menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam sembilan negara yang mengirimkan tim di empat level usia ke kompetisi tersebut.
“Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari semua usia, itu artinya kita di jenjang yang benar. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uzbekistan,” ucap Arya.
Di luar timnas, Arya menyatakan bahwa Erick juga melakukan peningkatan terhadap kualitas kompetisi liga, pelatih, dan wasit. Saat ini, Indonesia hanya memiliki sekitar 10 ribu pelatih, sangat tertinggal dibandingkan Jepang yang memiliki 90 ribu pelatih. Begitu juga dengan jumlah wasit yang masih di bawah 10 ribu, jauh lebih rendah dari Jepang yang memiliki 30 ribu wasit. Menurut Arya, jumlah ini masih jauh dari cukup untuk negara berpenduduk besar seperti Indonesia.
“Jadi dari liga hingga pembinaan usia dini pun selama dua tahun kita buktikan dengan (timnas) kelompok usia kita masuk level Asia,” pungkas Arya.