Keterangan foto: Kondisi banjir di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara. (Dok. BNPB)
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Banjir yang terjadi di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara, yang disebabkan oleh luapan Sungai Padang, Bahilang, Sibarau, dan Sei Kelembah mulai menunjukkan tanda-tanda berkurang.
Curah hujan yang sangat tinggi di daerah hulu beberapa hari lalu memicu banjir di lima kecamatan. Saat ini, debit air di Sungai Padang dan Sungai Bahilang telah mulai menurun, meskipun BPBD dan instansi terkait tetap memantau perkembangan di lapangan.
“Berdasarkan data yang diperoleh BNPB, banjir telah berdampak pada 3.227 kepala keluarga atau 10.586 jiwa di lima kecamatan. Satu korban dilaporkan hanyut dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan SAR dan BPBD di Sungai Bahilang. Selain itu, diperkirakan 2.921 unit rumah terdampak dengan tinggi muka air (TMA) mencapai satu meter,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dikutip Minggu (13/10/2024).
Kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Rambutan, termasuk Kelurahan Sri Padang, Tanjung Marulak, Karya Jaya, dan Tanjung Marulak Hilir. Selain itu, Kecamatan Tebing Tinggi Kota meliputi Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Badak Bejuang, Bandar Utama, Mandailing, Pasar Baru, dan Pasar Gambir.