Karya Muhammad Gumarang
Begitu saat aku awal mengenalmu, kau begitu baik, mulia dihatiku, begitu besar kutitipkan harapanku
Aku mulai kagum padamu, kau mulai memperlihatkan kecintaanmu padaku
Sekalipun aku tidak terlalu banyak tau tentang dirimu, memang aku tak perlu tau itu, karena hatiku telah terpaut dengan sikapmu
Hubungan kita semakin jauh,aku telah rela mengorbankan apa saja yang kau mau ada pada diriku
Kau renggut dan obrak abrik miliku untuk memenuhi hasrat dan ambisimu tempat menitip harapanku
Aku tertegun sejenak, kau bawa aku di alam ilusi,halusinasi membuatku teperangah
Terbesit dalam hatiku, kau buah hatiku,dambaanku, tak peduli orang lain menilaimu,apapun tentangmu
Semua harta,jiwa raga telah kuberikan untuk mewujutkan hasrat ambisimu sebagai seorang penguasa cinta
Ternyata apa yang kau janjikan dan lakukan hanya sederatan modus menguras harta benda dengan berkedok harapan menjanjikan
Namun harapan tinggal harapan disana sini jadi berantakan kau tinggal pergi harapan itu, seperti sampah yang berserakan
Tak sedikit korban akibat hasrat dan ambisimu, malah kini kau mengubar janji dan ambisi barumu, berpesta pora se akan tak ada torehan luka dan bau busuk yang kau tinggalkan
Aku sang korban proyek arena balapan motor sampit, kau campakan, terlantarkan cintaku ditengah tengah puing puing beratakan menggerus harta negara