Play Video

Aktivis Perempuan Berbagi Kisah Pengalaman Pendampingan Korban Perdagangan Orang

Keterangan foto: Nukila Evanty dari Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Kejahatan Terorganisir. (Ist)

 

JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Nukila Evanty dari Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Kejahatan Terorganisir berbagi kisah mengapa dirinya tertarik menjadi aktivis perempuan yang melakukan pendampingan terhadap korban perdagangan orang.

 

“Didasari pada refleksi ketika terlibat mendampingi korban sejak 15 tahun lalu dan bagaimana menghadapi modus-modus kejahatan perdagangan orang yang kian banyak, akan tetapi masih sedikit orang yang menyadari dan memahami bahaya dari kejahatan tersebut,” kata Nukila dalam keterangannya Minggu (18/8/2024).

 

Ia membeberkan bahwa, isu ini merupakan salah satu kejahatan yang bersifat global karena dampaknya yang luas dan melibatkan jaringan terorganisir linta negara. Nukila pun menegaskan kalau kejahatan ini (TPPO), bisa menyasar ke semua orang untuk menjadi korban, terutama anak-anak.

 

Nukila yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Women Working Group (WWG) juga menambahkan bahwa target dari para trafficker adalah orang-orang yang putus asa, butuh pekerjaan, butuh kehidupan yang lebih baik.

 

Lebih lanjut, Nukila pun menjelaskan bahwa orang -orang yang bekerja di sektor pekerja migran formal pun bisa terperangkap perdagangan orang. “Misalnya jika kontrak kerja mau berakhir dua tahun ketika di luar negeri, ada sindikat yang mengintai dan mengiming-imingi pekerja migran tersebut untuk extend tanpa perlu menempuh rangkaian jalur formal,” tuturnya.

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Artikel Terkait