Keterangan foto:
Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera.
KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, menargetkan Lapas Sampit menjadi wilayah yang bebas dari korupsi (WBK).
“Wilayah bebas korupsi itu adalah program utama saya selaku Kalapas,” kata Kepala Lapas Sampit, Meldy Putera, Rabu (31/07/2024).
“Untuk itu kami selalu melakukan perbaikan dan melakukan berbagai inovasi di Lapas Sampit agar para keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang membesuk maupun warga binaan sendiri merasa diperhatikan, nyaman dan lebih manusiawi,” jelasnya.
“Tentunya kami juga dari pihak Lapas memerlukan masukkan dari masyarakat terkait pelayanan kami, apakah sudah sesuai dengan keinginan masyarakat ataukah masih ada yang harus kami perbaiki lagi, masukkan itu sangat penting bagi kami untuk lebih meningkatkan layanan Lapas Sampit kedepannya,” ujarnya lagi.
“Sejauh ini kami sudah melakukan berbagai perbaikan untuk kenyamanan pengunjung Lapas, seperti perbaikan area parkir, perbaikan ruang tunggu jam besuk, menyediakan area bermain anak di bagian depan Lapas, dan melakukan renovasi dapur Lapas agar menjadi sistem dapur yang layak saji serta higienis,” ungkapnya.
“Kami ingin menghilangkan paradigma Lapas itu adalah tempat yang seram dan angker, tujuan di dalam lapas ini adalah untuk pembinaan, yang penting selama di dalam Lapas ini mereka bisa berperilaku yang baik, belum tentu juga mereka yang masuk Lapas ini sengaja melakukan kejahatan, banyak juga yang diakibatkan oleh musibah seperti lakalantas,” bebernya.
“Saya sebagai Kalapas selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi Lapas Sampit ini, dengan memperbaiki fasilitas yang ada supaya warga binaan nyaman, dan pelayanan publiknya juga nyaman, segala urusan dalam Lapas ini tanpa pungutan itu yang utamanya, semoga kedepannya Lapas Sampit bisa meraih predikat wilayah bebas korupsi, mudahan-mudahan kita bisa meraih predikat WBK di tahun 2024 ini,” ujarnya.
Lebih lanjut menurut Meldy, hal yang paling mendesak saat ini yang harus segera diperbaiki di Lapas Sampit adalah tembok sekeliling Lapas.
“Yang paling mendesak saat ini adalah tembok keliling Lapas yang sudah miring akibat termakan usia, semoga pimpinan kami di pusat bisa segera memperhatikan kondisi tembok ini,” pungkas Meldy, yang pernah bertugas di Rutan Tamiyang Layang, Rutan Palangka Raya dan Rupbasan Palangka Raya ini.
(Tim red)