Keterangan foto:
Ketua Komunitas Peduli Kotawaringin Timur, Audy Valent (kiri), beserta jajaran pengurus, Sabtu (29/06/2024).
KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Ridwan Kusuma, akademisi yang tergabung di Komunitas Peduli Kotawaringin Timur (KPK) menilai peredaran gelap narkoba yang kian masif dan bahkan merambah hingga ke pelosok desa berpotensi menghancurkan masa depan generasi muda Kotim.
“Kami dari Komunitas Peduli Kotawaringin Timur sangat prihatin dengan kondisi peredaran gelap narkoba yang kian masif ini, seakan tak terbendung,” kata Ridwan, saat ditemui di Kantor Sekretariat Ormas KPK, Jalan Cilik Riwut, Sampit, Sabtu (29/06/2024).
Ia menyebutkan, disinyalir ada upaya pengrusakan akhlak, mental dan kehidupan generasi muda warga asli di seluruh pedalaman dan kota di wilayah Kotawaringin Timur, melalui peredaran obat-obatan terlarang dan sabu yang dijual bebas bagai kacang goreng dan pembiaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Pada kesempatan ini saya mengharapkan adanya penguatan dan terobosan Hukum Adat di Kotawaringin Timur oleh DAD Kotim, selain hukuman denda bagi orang yang menjadi bandar atau penjual narkoba yang tertangkap, juga diberikan sanksi kepada yang bersangkutan agar segera ‘diusir’ dan dikembalikan ketempat asal mereka dan tidak boleh kembali lagi ke Kotim sampai kapanpun,” tegas Ridwan.
“Saat ini menurut data yang kami dapat hampir 70 persen penghuni lapas yang terkait kasus narkoba di Kotim ini berasal dari saudara kita ‘tertentu’,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Divisi Anti Narkoba Komunitas Peduli Kotawaringin Timur, Tasrifin, mengatakan tingginya angka kriminal adalah salah satu dampak akibat penggunaan narkoba.
“Pelaku kejahatan itu jadi berani, tidak kenal takut, karena dipengaruhi oleh efek pemakaian narkoba, mereka menjadi hilang kesadaran, hilang akal sehatnya,” ucap Tasrifin.
“Banyaknya garong sawit, begal, rampok, dan kejahatan lain diakibatkan oleh ‘barang haram’ ini,” ujarnya.
“Melalui ormas KPK ini kami terus mendukung pemberantasan narkoba yang dilakukan oleh pihak aparat penegak hukum, dan kami berkomitmen akan terus memberikan informasi terkait wilayah rawan peredaran narkoba kepada pihak APH, sehingga dapat dilakukan penindakan, hal ini sesuai dengan arahan Ketua KPK, Audy Valent,” tukasnya.
Sementara itu, menurut pengamatan anggota Divisi Anti Narkoba Komunitas Peduli Kotawaringin Timur Ahmad Yani, peredaran gelap narkoba ini sudah merambah ke semua kalangan masyarakat.
“Ancaman narkoba ini nyata, saat ini peredarannya sudah menyasar berbagai kalangan, baik tua, muda, pelajar maupun pekerja, saya sebagai purnawirawan TNI AD merasa terpanggil dan bertanggung jawab secara moral sebagai prajurit untuk menyelamatkan masa depan bangsa ini,” pungkas Ahmad Yani.
(Tim red)