Keterangan foto:
Ketua Divisi Anti Narkoba Komunitas Peduli Kotawaringin Timur, Tasrifin, Selasa (18/06/2024).
KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Peredaran gelap narkoba kini sasarannya tidak hanya menargetkan anak muda, melainkan juga para pekerja dan buruh di sektor perkebunan dan pertambangan.
Pekan lalu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Marthinus Hukom, menyebut Indonesia saat ini darurat narkoba.
“Indonesia saat ini mengalami darurat narkoba. Kalau kita melihat perkembangan tren pengguna narkoba sekarang, bukan saja anak-anak yang terkena dampak hari ini, kami melihat fakta bahkan pekerja-pekerja perkebunan dan pertambangan hampir semua menggunakan itu,” kata Marthinus Hukom.
Menyikapi hal ini, Ketua Divisi Anti Narkoba Komunitas Peduli Kotawaringin Timur, Tasrifin, mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kondisi ini.
“Kalau kami dari Divisi Anti Narkoba Komunitas Peduli Kotawaringin Timur, menghimbau kepada para pemilik perkebunan atau pertambangan di wilayah Kotim ini agar melakukan pengecekan kepada seluruh karyawan perusahaannya, seperti para buruh, sopir, dan pekerjanya, apakah terindikasi menggunakan narkoba,” kata Tasrifin, di Kantor Sekretariat Ormas KPK, Selasa (18/06/2024).
“Dalam waktu ini setelah ada perintah dari Ketua Komunitas Peduli Kotawaringin Timur kami akan bergerak ke perkebunan-perkebunan dan pertambangan yang berada di wilayah Kotim, dan akan melakukan koordinasi dengan pihak perkebunan disana untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya penggunaan narkoba,” ujarnya.
“Peredaran narkoba di wilayah perkebunan di Kotawaringin Timur kami nilai sudah sangat rawan, sehingga kami merasa terpanggil untuk melakukan kegiatan penyuluhan ini untuk menyelamatkan anak bangsa, dan kami juga berharap serta mendukung penuh upaya aparat penegak hukum agar dapat segera meringkus bandar-bandar narkoba ini,” tandas purnawirawan TNI AD berpangkat terakhir Peltu ini.
(Tim red)