BEENEWS.CO.ID – Indonesia saat ini terancam inflasi akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) lalu. Meski begitu, besaran dampak tersebut mesti diukur lebih lanjut.
“Dampaknya akan sangat tergantung seberapa jauh eskalasi serangan tersebut, dan ini tergantung respons dari Israel dan sekutunya,” kata Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Krisna Gupta, Jum’at (19/04).
Dia juga menerangkan dampak lain yang bakal sangat terasa adalah sektor energi. Pasalnya, mayoritas minyak yang melewati jazirah Arab, dikapalkan untuk Pasar Asia.
Oleh karena itu, harga minyak diprediksi akan naik, terutama jika Amerika Serikat dan sekutunya memberikan sanksi ke minyak Iran dan mempersulit penjualannya.
Kenaikan harga minyak nantinya akan berdampak pada APBN 2024 karena dapat mengubah besaran belanja dan defisit. Selain itu, kenaikan harga minyak juga bisa menyebabkan kenaikan harga BBM bersubsidi dan hal ini akan menambah anggaran subsidi.
Sebagai importir Bahan Bakar Minyak (BBM), tentu hal ini bisa mengakibatkan inflasi bagi Indonesia.
“Namun, saya rasa masih ada channel lain bagi Iran untuk menjual minyak karena mereka sudah pernah kena sanksi sebelumnya dan sudah punya cara mengurangi dampak sanksi tersebut,” tambah Krisna.
(Fakhry)