Ketum Partai Demokrat, AHY, Merespon Kabar PPP Akan Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran
JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Belakangan ini berhembus kabar bahwa PPP, salah satu Partai Politik pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memutuskan untuk bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga bagian dari KIM turut memberikan respon. Bahwa setiap keputusan apa pun, biasanya dibicarakan terlebih dahulu oleh Prabowo, dengan para Ketua Umum anggota KIM.
“Saya belum mendengar itu ya. Yang jelas ya kita serahkan kepada Pak Prabowo sebagai pemimpin Koalisi Indonesia Maju dan tentunya biasanya beliau juga akan mengajak bicara para Ketua Umum partai politik yang saat ini memang sudah ada dalam koalisi tersebut dan tentunya kita ingin saling memberikan masukan,” ujar AHY kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (27/2/2024).
Pun demikian, lanjut AHY, dirinya memastikan bahwa penguatan koalisi akan terus dilakukan untuk mendukung program pemerintah ke depan. Lantaran program Prabowo-Gibran harus mendapatkan dukungan agar bisa terlaksana dan terealisasi untuk rakyat Indonesia.
“Yang jelas terkait dengan penguatan koalisi itu memang terus kita bicarakan. Pertama kita ingin ke depan pemerintahan juga sukses, ada support yang kuat dari parlemen karena kita juga berharap kebijakan-kebijakan, program-program yang sudah diangkat sebagai janji politik selama masa kampanye oleh Pasangan Prabowo-Gibran ini bisa dikawal dan disukseskan secara bersama-sama.”
“Kita ingin itu bisa diwujudkan dengan baik dan ini membutuhkan konsolidasi kekuatan politik, baik di pemerintah maupun di parlemen.”
Sebelumnya ramai dibicarakan terkait langkah PPP yang akan merapat ke koalisi Prabowo-Gibran. Hal ini tergambar seiring pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Salahuddin Uno, yang mengaku terhormat bila diajak bergabung dengan kabinet mendatang, lantaran PPP adalah partai pendukung pemerintah.
“PPP ini kan partai pendukung pemerintah, jadi posisi kita di pemerintahan ada 2 menteri, 1 wamen, 1 utusan khusus presiden. Tentunya nanti ada proses yang berlanjut,” ujar Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
“Tapi pandangan saya, pandangan pribadi saya, kita pasti sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa,” tambahnya.
(Abdul)