Presiden Ekuador, Daniel Noboa, mengumumkan perang terhadap kartel narkoba setelah tiga hari gelombang kekerasan, di mana geng-geng tersebut bentrok dengan angkatan bersenjata negara itu.
Bentrokan bersenjata ini telah menyebabkan 11 korban tewas. Pihak berwenang juga melaporkan tindakan kekerasan seperti pembakaran kendaraan, blokade, dan pemboman di beberapa provinsi.
Di sisi lain, pada hari Rabu lalu, lembaga pemasyarakatan nasional mengumumkan bahwa sejumlah narapidana telah berhasil menyandera 139 petugas penjara.
Gelombang kekerasan di negara tersebut dipicu oleh kaburnya Jose Adolfo Macias, yang dikenal sebagai “El Fito” dan merupakan pemimpin dari kelompok “Los Choneros”. Kelompok ini dikenal sebagai organisasi kekerasan yang menguasai perdagangan narkotika di Ekuador dan diduga memiliki kaitan dengan Kartel Sinaloa, sindikat kriminal dari Meksiko.
Pekan lalu, Macias berhasil melarikan diri dari penjara Litoral Guayaquil bersama dengan sejumlah gembong narapidana lainnya. Dia menjalani hukuman 34 tahun penjara sejak tahun 2011 setelah dinyatakan bersalah atas perdagangan narkoba, pembunuhan, dan kejahatan terorganisasi.
(Ayudia)