BEENEWS.CO.ID – Disejumlah platform media sosial dan media online, mereka sama-sama melaporkan bahwa Yaman tampak ‘bak’ lautan api usai di bombardir habis-habisan oleh pihak Amerika dan Inggris.
Kedua negara ini menargetkan beberapa wilayah di Yaman sebagai bentuk balas dendam karena selama ini Houthi menyerbu kapal mereka yang melintas dengan rudap dan drone.
Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, dalam akun X nya, Jumat (12/1/2024) membuka suara atas kejadian ini dan mengklaim Houthi tak akan begitu saja menerima “agresi” yang dilakukan.
“Karena tidak ada ancaman terhadap navigasi internasional di Laut Merah dan Laut Arab,” mengutip di Media X (12/1).
“Sasaran … berdampak pada kapal-kapal Israel atau mereka yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki,” imbuhnya.
Tidak hanya Houthi yang geram, sekutunya yang berada di Lebanon, Hizbullah juga mengecam dan menuduh dari kejadian ini, AS memang ikut berperan atas serangan di Gaza.
“Agresi Amerika menegaskan sekali lagi bahwa Amerika adalah mitra penuh dalam tragedi dan pembantaian yang dilakukan musuh Zionis di Gaza dan kawasan,” tegas kelompok itu.
Arab Saudi turut bereaksi atas serangan yang dilancarkan AS. Pihak Arab Saudi akan melakukan pengawasan ketat terhadap operasi yang dipimpin oleh Washington.