“Penyebab kecelakaan ini belum diketahui,” tulis laporan tersebut.
Mirisnya, AFP mengklaim bahwa kecelakaan transportasi adalah hal yang sudah biasa terjadi di Indonesia.
“Negara kepulauan yang luas di mana bus, kereta api dan bahkan pesawat sering kali sudah tua dan tidak dirawat dengan baik,” ujar laporan tersebut.
Selain AFP, media berbasis di Hong Kong juga sependapat, BNN Breaking, melalui artikel “Train Collision in Bandung: A Tragic Wake-Up Call for Indonesia’s Aging Railway Infrastructure”.
Isi artikelnha secara gamblang menyebut bahwa infrastruktur yang digunakan di Indonesia sudah tua.
“Tabrakan kereta api menjadi pengingat akan frekuensi kecelakaan kereta api di Indonesia, negara yang bergulat dengan infrastruktur kereta api yang menua. Insiden ini menyoroti masalah keselamatan yang sudah berlangsung lama di perlintasan kereta api, yang sering menjadi tempat terjadinya peristiwa malang tersebut. Akibat dari kecelakaan tersebut terjadi kekacauan dan kehancuran, dengan gerbong yang terbalik dan rusak parah berserakan di sekitar lokasi kecelakaan,” mengutip artikel tersebut.
Akibat kejadian ini, artikel tersebut mendesak bahwa infrastruktur perkeretaapian di Indonesia harus segera dirombak.
“Jaringan kereta api di negara ini, yang sistem dan peralatannya ketinggalan jaman, khususnya di perlintasan kereta api, telah menjadi faktor penyebab seringnya terjadi kecelakaan. Ketika Indonesia terus bergulat dengan tragedi tersebut, kebutuhan akan infrastruktur perkeretaapian yang modern, aman, dan efisien menjadi prioritas utama,” jelas media tersebut.