MEDAN, BEENEWS.CO.ID – Badan SAR Nasional (Basarnas) Medan secara resmi menutup operasi pencarian korban banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Meskipun tim SAR gabungan telah melakukan upaya maksimal selama 13 hari, 10 korban masih belum ditemukan, Kamis (14/12/2023).
Budiono, Kepala Kantor Basarnas Medan, mengungkapkan bahwa penutupan operasi pencarian dilakukan setelah dua kali perpanjangan masa pencarian selama total 13 hari. Meskipun pencarian dilakukan secara menyeluruh di darat dan perairan, belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
“Penutupan operasi SAR ini dilakukan setelah pertimbangan situasi dan hasil evaluasi bersama semua pihak terkait, termasuk keluarga korban. Meskipun demikian, Pemkab Humbahas baru saja mendatangkan ekskavator long arm ke lokasi kejadian, sehingga lima personel Basarnas tetap akan berada di sana untuk mendampingi proses penyisiran,” jelas Budiono.
Tim yang terdiri dari lima personel Pos SAR Parapat akan tinggal di lokasi dengan peralatan lengkap, termasuk perahu LCR, alat selam, dan aqua eyes, untuk mendukung proses penyisiran. Budiono menegaskan bahwa keputusan penutupan operasi SAR diambil setelah pertimbangan matang dari semua pihak yang terlibat, dan operasi dihentikan secara resmi.
Meski operasi pencarian resmi ditutup, upaya penyisiran tetap dilakukan dengan ekskavator yang baru tiba di lokasi kejadian. Basarnas berharap proses ini dapat memberikan kepastian bagi keluarga korban yang masih menanti keberadaan 10 orang yang belum ditemukan.
(Ayudia)