KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Volume sampah yang dihasilkan dari masyarakat Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur terus mengalami peningkatan dengan angka 38,71 persen atau 16.392 ton sampah per tahun yang tidak dikelola.
“Sampah yang tidak dikelola dan tidak tertangani ini solusinya dengan cara kerja bakti di sekitar lingkungan RT. Apabila menemukan sampah menumpuk dibuang sembarangan, Ketua RT bisa langsung gerak cepat mengarahkan warga setempat untuk kerja bakti agar lingkungannya bersih dari sampah,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Dinas Lingkungan Hidup, Kotim, Senin (4/12/2023)
Hingga saat ini, Pemkab Kotim melalui DLH Kotim telah membangun dan menyediakan empat depo besar di Jalan Pelita, Tartar, dan Belakang Swalayan Bintang. Ketiga depo besar ini berlokasi di wilayah Kecamatan MB Ketapang dan satu depo besar lainnya di Jalan Cristopel Mihing, Kecamatan Baamang.
DLH Kotim juga menyediakan lagi tiga depo mini di Kecamatan Baamang yang berlokasi di Jalan Tidar, Sampurna, dan Antang serta satu TPS 3R di Jalan Kopi Selatan yang termasuk wilayah Kecamatan MB Ketapang. Sehingga total ada empat depo besar, tiga depo mini, dan satu TPS 3R yang disediakan Pemkab Kotim.
“Setiap tahun volume sampah meningkat. Ada 76 ton sampah yang dihasilkan masyarakat per harinya yang dibuang di depo yang disediakan. Masyarakat ini pada dasarnya tidak mau repot dan kalau bisa membuang sampah dilokasi terdekat dengan rumahnya. Sehingga, masih ada tumpukan sampah yang dibuang sembarangan dibeberapa titik,” kata Gatot Ismutarto, belum lama ini.