MEDAN, BEENEWS.CO.ID – Setelah mengalami kenaikan tipis sebesar 0,65% pada bulan September dibandingkan dengan Agustus 2023, ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) kembali mengalami penurunan pada pengapalan bulan Oktober 2023.
Realisasi ekspor karet Sumut pada Oktober 2023 mencapai 22.637 ton, mengalami penurunan sebesar 7,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan volume pada Oktober 2022, terlihat penurunan sebesar 7,74%.
Edy Irwansyah, Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, menyatakan bahwa penurunan ini disebabkan oleh menurunnya permintaan, terutama dari China. Penurunan permintaan dari negara-negara konsumen utama mencerminkan ketidakpastian global, dampak geo-politik perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas, serta ketegangan antara China dan AS.
“Diharapkan pengapalan pada November akan membaik, dengan pabrik-pabrik ban menambah stok hingga akhir tahun,” ujar Edy Irwansyah pada Kamis (23/11/2023).
Pada pengapalan Oktober, permintaan karet dari China kembali menurun, dengan posisi China sebagai tujuan ekspor turun ke peringkat-5 dari peringkat-3 pada September. China, sebagai konsumen nomor satu dunia yang mengkonsumsi lebih dari 40% dari total konsumsi karet alam dunia pada 2022, memainkan peran kunci dalam pasar ekspor karet.
Dari 28 negara tujuan ekspor pada Oktober 2023, lima negara utama adalah: 1) Jepang 36,66%; 2) Amerika Serikat 16,75%; 3) Kanada 7,97%; 4) Brasil 6,16%; 5) China 5,4%.










