BEENEWS.CO.ID – Keputusan Indonesia untuk menutup platform TikTok Shop membuahkan hasil. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Ia menyebut bahwa Indonesia mendapat apresiasi dan pujian dari sejumlah petinggi di dunia dengan menutup TikTok Shop untuk melindungi industri dalam negeri.
Ternyata dunia juga merasa resah dengan keberadaan TikTok Shop yang merugikan perekonomian sejumlah negara, sekelas Amerika belum mampu mengatasi. Sementara Indonesia sudah berani menindak tegas.
“Soal TikTok ini kan Indonesia dipuji lah oleh dunia, karena Amerika juga nggak bisa menyelesaikan TikTok,” ujar Teten, Kamis (23/11/2023).
Merangkum dari sejumlah informasi, berbagai daerah di dunia sebenarnya sudah melarang aplikasi TikTok karena dianggap tidak aman bagi penggunannya.
Sejumlah negara menuding bahwa aplikasi yang berasal dari China ini sengaja mengumpulkan data dari pengguna secara ilegal.
Teten juga menerangkan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Prediksi menyebut tahun 2030, potensi ekonomi Indonesia mampu menghasilkan hingga Rp 5.400 triliun.
“Tapi hari ini mengkhawatirkan. E-commerce kita sudah di atas 60% dikuasai revenue asing. Paling parah media, bahkan pengakuan dari media, 85% dikuasai asing, oleh platform global,” jelasnya.
“Saya diperintahkan Presiden (Joko Widodo) menyusun kebijakan ekonomi digital sejak 2 tahun lalu untuk melindungi 3 hal, melindungi industri dalam negeri, e-commerce, UMKM, dan konsumen, sehingga kemarin kita pisahkan,” imbuhnya.
(Jeni)