JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dinilai akan kalah jika Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung dua putaran. Sebab, calon yang gugur di putaran pertama diprediksi akan mengalihkan dukungannya kepada lawan Prabowo di putaran dua.
Pengamat politik Muhammad Gumarang mengatakan Prabowo akan sulit mendapatkan limpahan suara dari kubu yang kalah. Dia menyebut Prabowo saat ini menjadi musuh bersama (common enemy) bagi lawan-lawannya.
“Karena bila dua putaran suara kubu Prabowo sangat sulit mendapat limpahan suara dari kubu yang kalah,” kata Gumarang, Senin (20/11).
Menurutnya, baik itu pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud mempunyai cara pandang yang sama. Terlebih pandangan soal kerusakan demokrasi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK) kala wakilnya Prabowo yakni Gibran Rakabuming Raka mendapat keuntungan dari pengubahan UU Pemilu tahun 2017.
“Siapa pun kubu yang kalah mereka merasa ada kesamaan dalam pandangan politiknya terhadap Prabowo Gibran agar bukan sebagai pemenang,” ucap Gumarang.
Terlebih, faktor PDI-P sebagai partai pengusung Ganjar-Mahfud yang juga memiliki kekuatan politik yang besar sedang merasa tersakiti. Mereka dinilai lebih memilih Anies-Muhaimin ketimbang Prabowo-Gibran.
“Adanya faktor trigger yaitu Gibran yang membuat pihak khususnya PDIP atau capres Ganjar Mahfud merasa dikangkangi Jokowi dalam cawe cawe pilpres,” ujar Gumarang.