Play Video

12 Ribu Warga lintas Agama dan Suku di Sumut Berikrar untuk Merawat Keberagaman: Saksikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin

MEDAN, BEENEWS.CO.ID – Sebanyak 12 ribu warga lintas agama dan suku di Sumatera Utara (Sumut) menggelar ikrar untuk merawat keberagaman. Pembacaan ikrar ini disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, di Gedung Serbaguna milik Pemerintah Provinsi Sumut.

 

Deklarasi ini diprakarsai oleh Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI). Selain pembacaan ikrar, perwakilan dari berbagai agama juga menandatangani nota kesepahaman yang berisi 5 poin penting.

 

Ketua Umum DPP JBMI, Arif Rahmansyah Marbun, menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang berdiri tegak di atas keberagaman agama, suku, dan budaya. Keberagaman ini adalah anugerah Tuhan, namun juga merupakan tanggung jawab bersama untuk dirawat.

 

“Ikrar merajut keberagaman yang diadakan oleh JBMI merupakan salah satu langkah untuk merawat keragaman dan memelihara nilai-nilai luhur. Semoga perbedaan, termasuk dalam pilihan politik, tidak menghancurkan persatuan anak bangsa dalam kehidupan sehari-hari,”  kata Arif Rahmansyah Marbun pada Kamis (19/10/2023).

 

Arif menilai semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai komitmen untuk merawat keberagaman. Hal ini sejalan dengan falsafah hidup orang Batak, Dalian Na Tolu.

Baca Juga :  Relawan Buruh Se-Jateng Deklarasikan Dukungan kepada Ganjar Pranowo, Minta UU Cipta Kerja Diubah

 

“Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah semangat yang mengikat komitmen kita semua untuk bersatu menuju masa depan yang lebih baik. Ini diperkuat oleh falsafah Batak ‘dalihan na tolu,’ yang merupakan warisan berharga yang menjadi pondasi bagi masyarakat Sumatera Utara dalam menjaga toleransi terhadap perbedaan,” ucapnya.

 

Perbedaan harus dianggap sebagai kekayaan, bukan menjadi sumber perdebatan di masyarakat. Arif berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan sosial antar umat beragama, serta menggali nilai-nilai Pancasila di berbagai kelompok masyarakat berbasis etnis, budaya, maupun agama.

 

“Dari semangat kegiatan ini, kami juga berharap dapat mempertahankan budaya diskusi, persatuan, dan gotong royong dalam kehidupan bersama. Yang paling penting, ke depan, kita semua ingin Indonesia terus menjadi bangsa yang kuat,” ujarnya.

 

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan pesan kepada JBMI untuk proaktif dalam menjaga nilai persatuan dan kesatuan di Indonesia. Menurutnya, persatuan dan kesatuan adalah kesepakatan nasional.

 

“Keberagaman dan kesepakatan bangsa ini wajib kita hormati dan kita jaga bersama. Kita tidak boleh memberi celah kepada pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya yang bertujuan memunculkan perbenturan antara keagamaan dan kebangsaan. Di Indonesia, urusan agama dan bangsa sudah diselesaikan; tidak ada pertentangan antara agama dan Pancasila, antara agama dan kebangsaan. Pancasila, UUD 1945, dan NKRI adalah kesepakatan nasional yang sudah final,” sebut Ma’ruf Amin.

Baca Juga :  Buntut Polemik OTT Basarnas, Dirdik KPK Mengundurkan Diri

 

Kemudian, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa ada empat bingkai yang harus dijaga dalam keberagaman Indonesia, yaitu bingkai politik, yuridis, sosiologis, dan teologis.


“Politik merujuk pada Pancasila, UUD, dan juga NKRI. Bingkai yuridis mencakup aturan yang harus kita kembangkan agar tidak terjadi konflik. Sosiologis melibatkan lokalisme, yaitu kearifan lokal seperti prinsip Dalian Toru, yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan kehormatan. Sementara itu, bingkai teologis berkaitan dengan keyakinan agama, di mana ditekankan bahwa teologi seharusnya mempromosikan kerukunan dan menghindari permusuhan serta konflik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga narasi, tindakan, dan perilaku agar tidak mengarah pada konflik,” jelasnya.

(Ayudia)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!