Dokumentasi Kependudukan Hamas terhadap Tank Milik Militer Israel.
BEENEWS.CO.ID – Sosial media tengah dihebohkan dengan serangan mendadak yang dilakukan oleh milisi Hamas, terhadap Militer Israel di Gaza.
Terkait dengan serangan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI), turut meresponnya dengan memberikan beberapa pandangan. Di antaranya, serangan tersebut merupakan suatu reaksi terhadap kedzaliman yang telah dilakukan oleh Militer Israel, selama pendudukan wilayah Palestina.
“Serangan tersebut merupakan reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang otoritas Israel yang selama waktu panjang dan secara sistemik menghancurkan kedaulatan rakyat dan bangsa Palestina,” ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri & Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, pada Minggu (8/10/2023).
“Peristiwa membelah al-Aqsho dan diiringi dengan berbagai aksi provokatif kelompok Yahudi ekstrim melakukan ibadah di arena Al-Aqsho, juga menjadi salah satu pemicu serangan Hamas terhadap Israel. Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap berbagai perjanjian yang dilakukan oleh otoritas Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal.”
“Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri. Bisa jadi, Israel akan menanggung beban yang lebih berat jika respons Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO kontra produktif.”
Selain itu, Sudarnoto juga menyampaikan, bahwa aksi tersebut bisa menjadi momentum kebangkitan bagi Rakyat Palestina, untuk semakin meneguhkan semangat membela negara, dan mengusir penjajah dari tanah airnya. Serta persatuan bagi faksi-faksi pembela Palestina.
“Balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel bisa jadi justru akan menjadi momentum rakyat dan Bangsa Palestina untuk memperkuat heroisme mereka membebaskan rakyat dan Palestina yang telah dijajah dalam waktu yang panjang. Banyak momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.”
“Peristiwa ini juga seharusnya menjadi momentum bagi seluruh faksi Palestina: Fatah, Hamas dan lain-lainnya untuk bersatu padu mengkonsolidasi diri memperkuat upaya kemerdekaan bangsa Palestina.”
“Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya.”
Lebih lanjut, Sudarnoto menyebut, bahwa Amerika dan NATO sebaiknya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris. Sebab, cara-cara tersebut justru akan merugikan Amerika dan NATO sendiri.
Terakhir, Sudarnoto menyebut, bahwa serangan Hamas merupakan aksi balasan terhadap Militer Israel, yang telah menyerang Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia.
“Balasan Israel yang membabi buta penuh dengan kemarahan, telah mengakibatkan kerusakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa ‘respect’ kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui MER-C,” pungkasnya.
(Abdul)