BEENEWS.CO.ID – Harga minyak mengalami kenaikan pada perdagangan awal Asia pada Rabu (6/9/2023) setelah naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya, karena pasar khawatir tentang kelangkaan pasokan setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan pasokan sukarela mereka hingga akhir tahun.
Kontrak berjangka Brent crude naik sebesar 14 sen menjadi $90,18 per barel pada pukul 02:15 GMT. Kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik sebesar 12 sen menjadi $86,81 per barel.
Investor telah mengharapkan Arab Saudi dan Rusia akan memperpanjang pemotongan sukarela mereka hingga bulan Oktober, tetapi perpanjangan selama tiga bulan ini tidak terduga.
“Peningkatan ini secara signifikan mengencangkan pasar minyak global dan hanya akan menghasilkan satu hal: kenaikan harga minyak di seluruh dunia,” kata Jorge Leon, wakil presiden senior di konsultan Rystad Energy, dalam sebuah catatan.
Dampak pemotongan ini terhadap inflasi dan kebijakan ekonomi di Barat sulit diprediksi, tetapi harga minyak yang lebih tinggi hanya akan meningkatkan kemungkinan pengereman fiskal lebih lanjut, terutama di Amerika Serikat, untuk meredakan inflasi, tambah Leon.
Rystad memperkirakan permintaan cairan global akan melebihi pasokan sekitar 2,7 juta barel per hari dalam kuartal mendatang.