KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Sepinya aktivitas jual beli di pasar PPM Sampit terutama sejak pandemi Covid-19 membuat para pedagang mengeluh, khususnya pedagang kain. Semenjak adanya pandemi tersebut secara perlahan tampaknya pasar PPM mulai ditinggalkan oleh pembeli.
“Ada beberapa alasan kenapa pasar PPM sepi, karena adanya pandemi Covid-19, adanya toko-toko online dan menurunnya perekonomian masyarakat (pembeli)” (03/09/23) ucap Tauba, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotim.
Selain pedagang pakaian, Tauba juga menjelaskan bahwa pedagang sayuran, sembako, dan ikan pun juga mengalami penurunan pembeli.
“Karena sekarang sudah ada pasar di mana-mana, seperti pasar dadakan misalnya. Belum lagi di komplek perumahan ada pasar. Otomatis pembeli mencari pedagang yang dekat rumah, tidak perlu jauh-jauh ke PPM” tambahnya.
Pedagang tentu berharap agar pemerintah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian ini menanggapi serius akan hal ini.
“Memang kami berniat agar membuat tempat rekreasi terutama di lantai atas, namun yang menjadi kendala adalah dana” ungkap Tauba.
Ia juga menjelaskan bahwa jika tidak ada sokongan dana dari pihak ke-tiga, maka sangat susah dalam mengembangkan pasar.
“Memang perlu bantuan dari pihak ketiga, karena jika hanya mengharap pemerintah saja, yang mana pemerintah banyak pasar yang diurus, tidak hanya PPM saja, tentu akan susah”
Ketika ditanya tentang harapan pedagang agar pasar PPM dijadikan tempat pusat kegiatan, seperti expo atau bazar UMKM, jawabannya.
“Nanti mungkin akan kita coba sekali-kali diadakan di PPM. Memang kegiatan seperti itu sangat menarik minat masyarakat.” jawab Tauba.
(Riyadh)