KOTIM, BEENEWS.CO.ID – Karhutla yang melanda kota Sampit beberapa pekan ini mengakibatkan masalah yang cukup serius. Lebih dari 500 hektar hutan dan lahan di kota Sampit sudah hangus terbakar.
Menurut laman iqair.com, kota Sampit berada di urutan teratas 10 kota paling berpolusi di Indonesia pada indeks 244 AQI US dan polusi udara 2,5 PM. Bahkan pada update terbaru pukul 09.00 WIB indeks tersebut meningkat menjadi 261 AQI US. Statusnya pun dinyatakan “Sangat Tidak Sehat”.
Dari laman tersebut juga tertulis bahwa cara melindungi diri dari polusi tersebut ialah dengan mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah.
Polusi udara (asap) yang ditimbulkan dari karhutla ini berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. “Bau asap sangat menyengat, terutama di pagi hari. Saya sudah batuk dan sakit tenggorokan beberapa hari ini” ucap Citra salah satu warga yang tinggal di daerah Baamang Barat.
Bahkan Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sudah mulai meningkat. “Ada peningkatan kasus ISPA” kata Umar Kaderi Kepala Dinas Kesehatan Kotim.
Ia memaparkan bahwa minggu pertama bulan Agustus kasus ISPA sebanyak 438 kasus, di minggu kedua meningkat menjadi 441 kasus hingga di munggu terakhir meningkat menjadi 502 kasus.
Ia berharap agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Berolahraga yang teratur, minum air putih dan istirahat yang cukup (03/09/23).
(Riyadh)