BEENEWS.CO.ID – Penguasa militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, melakukan pertemuan dengan rekan sejawatnya dari Mesir dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak pecahnya perang di Sudan pada bulan April. Pertemuan ini terjadi hanya sehari setelah ia menolak panggilan untuk perundingan baru. Rabu (30/8/2023)
Kedua pihak membahas tawaran Presiden Abdel Fattah al-Sisi untuk menjadi mediator dalam konflik tersebut selama pertemuan singkat di kota pantai El Alamein, sebuah inisiatif yang disambut baik oleh Burhan, sesuai dengan pernyataan presiden Mesir.
Pada hari Senin, Burhan mengatakan bahwa tentara reguler yang dipimpinnya akan mengalahkan Pasukan Sokongan Cepat (RSF), pasukan paramiliter, dan tidak akan pernah menandatangani kesepakatan dengan mereka, menghancurkan harapan baru untuk perundingan guna mengakhiri perang yang telah menyebabkan Sudan terjerumus dalam krisis kemanusiaan yang tumpang tindih.
Kunjungan ini merupakan kali pertama Burhan meninggalkan Sudan sejak dimulainya konflik pada tanggal 15 April, yang meletus karena perselisihan mengenai rencana untuk menggabungkan pasukan mereka menjadi satu kekuatan tunggal sebagai bagian dari transisi menuju demokrasi.
Diharapkan pula bahwa Burhan akan mengunjungi Arab Saudi, yang bersama dengan Amerika Serikat telah mengadakan pertemuan dengan kedua belah pihak, menghasilkan perjanjian gencatan senjata yang semuanya dilanggar dengan cepat.