“Perilaku-perilaku ini mengancam perdamaian dan stabilitas bukan hanya di negara kita, tetapi juga di wilayah dan komunitas internasional, dan hal ini tidak dapat ditoleransi,” ujar Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, kepada wartawan.
Jepang akan mengintersep rudal-rudal Korea Utara jika melintasi wilayah Jepang, kata Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno.
Pihak Pyongyang telah berjanji akan mencoba meluncurkan satelit lagi pada bulan Oktober. Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang telah mengutuk peluncuran luar angkasa tersebut sebagai provokasi dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik oleh Korea Utara.
Peluncuran-peluncuran pada Rabu malam dilakukan sehari sebelum Korea Selatan dan Amerika Serikat selesai melakukan 11 hari latihan militer gabungan, yang telah lama dikecam oleh Pyongyang sebagai persiapan perang.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada hari Selasa mengamati sebagian dari latihan yang melibatkan para perwira komando dan bagian staf dari seluruh angkatan darat, yang bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam perang total melawan Korea Selatan, demikian laporan dari KCNA.
Latihan tersebut mensimulasikan menghalau invasi mendadak, lalu melancarkan serangan balik untuk menduduki “seluruh wilayah setengah selatan,” demikian laporan tersebut.