SURABAYA, BEENEWS.CO.ID – Polusi udara parah yang melanda Jakarta ditakutkan akan turut terjadi di wilayah lain. Sejumlah pihak beramai-ramai menyebut bahwa Industri adalah penyumbang terbesar polusi selama ini.
Tuduhan ini akhirnya ditanggapi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengatakan bahwa pernyataan tersebut perlu diperhitungkan.
“Itu harus dilihat betul hitungannya seperti apa? Apakah betul dari industri ya? Apakah itu karena dari PLTU, itu harus kita lihat betul angkanya dari mana,” ujar Agus, Rabu (23/8/2023).
Meski begitu, Agus tetap menyatakan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab soal emisi yang dihasilkan dari pelaku industri.
Sejauh ini upaya yang sudah dilakukan adalah membentuk pusat industri hijau yang tugasnya mengawasi emisi dari sejumlah pabrik.
Agus juga mengatakan bahwa saat ini sejumlah industri telah melakukan gerakan green product.
“Salah satu dari green product itu kan proses produksinya itu rendah emisi. Kalau nggak nanti produk mereka nggak akan bisa memperoleh market, khususnya market di Eropa atau Amerika yang semakin ketat terhadap green product itu. Jadi itu harusnya jadi komitmen kita bersama, termasuk industri,” ujar Agus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghimbau para pelaku industri untuk meminimalisir jumlah emisi. Salah satunya adalah penggunaan scrubber sehingga mengurangi polutan dari cerobong pabrik.
Selain itu, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dalam bidang industri sudah harus dikurangi.
“Sebagai upaya pengendalian emisi, kami akan mewajibkan industri untuk menggunakan scrubber dan mengurangi jumlah PLTU Batubara,” mengutip Luhut di Instagramnya @luhut.pandjaitan, Rabu (23/8).
(Jeni)