BEENEWS.CO.ID – Menurut Layanan Pemantauan Atmosfer Copernicus dari Uni Eropa, kebakaran hutan di Kanada tahun ini telah melepaskan 290 juta ton karbon, menggandakan rekor tahunan sebelumnya. Emisi diperkirakan akan terus meningkat seiring masih aktifnya ratusan api di seluruh negeri. Kamis (3/8/2023)
Perkiraan emisi kebakaran di Kanada tersebut menyumbang lebih dari 25% dari total global hingga awal tahun 2023, dan jauh di atas rekor sebelumnya di Kanada sebesar 138 juta ton yang tercatat pada tahun 2014, demikian diungkapkan Copernicus pada hari Kamis. Pemantauan satelit terhadap emisi kebakaran dimulai sejak tahun 2003.
Musim kebakaran hutan tahun ini juga menjadi yang terburuk sepanjang sejarah yang tercatat dalam luas lahan terbakar, dengan sekitar 131.000 kilometer persegi (50.579 mil persegi) telah terbakar di berbagai wilayah di timur dan barat Kanada. Ini sekitar sebesar wilayah Yunani, dan lebih besar dari total luas lahan terbakar pada tahun 2016, 2019, 2020, dan 2022 yang digabungkan, menurut Canadian Interagency Forest Fire Centre.
Asap dari kebakaran hutan di Kanada telah menyelimuti beberapa kota besar tahun ini, termasuk New York City dan Toronto, dan memicu pemberian peringatan otoritas kesehatan terkait kualitas udara. Asap kebakaran hutan terbukti berhubungan dengan tingkat serangan jantung, stroke, serta kunjungan lebih banyak ke unit gawat darurat akibat kondisi pernapasan.
Hampir semua 13 provinsi dan wilayah di Kanada telah terdampak oleh kebakaran hutan. Pada hari Kamis, lebih dari 1.040 kebakaran masih berlangsung di Kanada, dengan sekitar 660 di antaranya sulit untuk dikendalikan.
“Karena emisi kebakaran dari wilayah boreal biasanya mencapai puncaknya pada akhir Juli dan awal Agustus, total emisi diperkirakan masih akan terus meningkat selama beberapa minggu ke depan, dan kami akan terus memantau perkembangannya,” ungkap Mark Parrington, seorang ilmuwan senior di Copernicus.
Hutan berperan kritis sebagai penyerap karbon penyebab pemanasan global. Diperkirakan hutan boreal utara Kanada menyimpan lebih dari 200 miliar ton karbon, setara dengan beberapa dekade emisi karbon global. Namun, ketika hutan terbakar, sebagian besar karbon tersebut dilepaskan ke atmosfer, menyebabkan percepatan pemanasan global dan menciptakan lingkaran setan dengan meningkatkan risiko kebakaran hutan lebih lanjut.
Para ilmuwan sangat khawatir tentang emisi yang dilepaskan oleh kebakaran di Kanada ke atmosfer, termasuk udara yang kita hirup. Jumlah karbon yang dilepaskan hampir setara dengan emisi karbon dioksida tahunan Indonesia dari pembakaran bahan bakar fosil.
Catatan: Tulisan di atas merupakan terjemahan dari artikel berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dengan gaya bahasa jurnalis. Artikel tersebut berfokus pada laporan tentang rekor emisi karbon dari kebakaran hutan di Kanada pada tahun 2023, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, serta implikasinya terhadap pemanasan global.
(Ayudia)