MEDAN, BEENEWS.CO.ID – Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengalami erupsi sebanyak tiga kali pada Kamis, (20/7/2023). Erupsi kedua terjadi beberapa jam setelah erupsi pertama, yaitu pada pukul 11.20 WIB. Ketinggian kolom abu pada erupsi kedua ini mencapai sekitar 800 meter di atas puncak gunung, yang berada pada ketinggian 657 meter. Kolom abu tersebut memiliki warna kelabu hingga cokelat dan membentuk pola arah ke tenggara. Data dari seismogram menunjukkan amplitudo maksimum mencapai 30 mm dan berdurasi selama 1 menit 45 detik.
Pada pukul 08.51 WIB, terjadi erupsi kedua di gunung yang memiliki ketinggian puncak sekitar 1.657 meter. Erupsi ini mencapai ketinggian kolom abu sekitar 1.500 meter di atas puncak gunung. Selain itu, peristiwa ini tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 65 mm dan berlangsung selama 2 menit 59 detik.
Tidak lama setelah itu, erupsi ketiga terjadi pada pukul 08.52 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak yang berada pada ketinggian 2.157 meter. Amplitudo maksimum erupsi ini mencapai 61 mm dan berdurasi 3 menit 2 detik.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, memberikan imbauan kepada masyarakat dan nelayan agar tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer. Situasi Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada tingkat siaga III, sehingga masyarakat, nelayan, dan pendaki gunung diminta dengan tegas untuk menjauh dari radius gunung tersebut. Tindakan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan mengurangi risiko terhadap kemungkinan erupsi selanjutnya.