BANJARMASIN, BEENEWS.CO.ID – Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, menerima audiensi dari Kelompok Masyarakat “Tabuan” Jejangkit, menyoal kasus banjir yang diduga akibat pompanisasi dua perusahaan sawit, di rumah dinasnya, Komplek Griya Permata, Handil Bakti, Kabupaten Batola, pada Selasa (6/6) sore.
Agenda ini membahas persoalan dalam menangani masalah banjir selama kurun waktu 3 tahun berturut-turut di Kecamatan Jejangkit, yang diduga akibat pompanisasi dari pihak perusahaan PT. Palmina dan PT. PBB (Julong Grub).
Didampingi oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Selatan, sejumlah aliansi petani Jejangkit berdialog selama 2 jam lebih untuk mencari titik temu dalam mengatasi persoalan banjir yang menggenangi kawasan desanya.
“Kita mendatangi Pj Bupati Batola untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir selama ini. Tujuan mediasi pada hari ini agar dapat mempertemukan warga Jejangkit dan pihak perusahaan sawit,” ucap mantan Kepala Desa Jejangkit Muara, Gunawan, kepada Beenews.
Gunawan bercerita, mulanya banjir pada 2021 silam diakibatkan oleh kondisi iklim.
Dia pun memaklumi, namun pihaknya menduga setelah itu ada pompanisasi akibat mitigasi dari perusahaan pasca banjir bandang, sehingga penyalurannya jebol menggenangi kawasan desa.