Play Video

Tragedi Kebakaran di Asrama Sekolah Guyana: 19 Anak Tewas Setelah Ponsel Disita

 

Tiga belas mayat telah dipindahkan ke Georgetown, ibukota, untuk proses identifikasi DNA.

 

Hampir 30 anak lainnya sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

 

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Priya Manickchand, enggan mengomentari atau membahas keterlibatan siswa dalam kejadian tersebut.

 

Menanggapi dugaan bahwa asrama tidak dilengkapi sistem alarm kebakaran modern dan siswa tidak dilatih dalam latihan pemadam kebakaran, Manickchand mengatakan kepada Reuters, “Semuanya sedang dalam penyelidikan dan laporan akan dikeluarkan setelah itu selesai. Yang harus dihasilkan dari ini adalah perbaikan di sektor ini.”

 

“Spesialis luka bakar, psikiater, dan staf medis lainnya sedang merawat anak-anak yang terluka dan keluarga mereka,” tambahnya.

Baca Juga :  Lomba MTQ Tingkat Kecamatan di Kabupaten Tangerang Mulai Dilaksanakan

 

Seorang anak laki-laki berusia lima tahun, yang merupakan anak dari pengurus asrama, adalah korban termuda.

 

Sementara itu, seluruh korban lainnya adalah gadis-gadis, termasuk beberapa saudara kandung dan setidaknya satu pasangan anak kembar.

 

Setelah mengunjungi rumah sakit Mahdia, Presiden Irfaan Ali bertemu dengan beberapa orang tua korban pada hari Senin dan mengumumkan bahwa akan ada tiga hari berkabung nasional.

(Ayudia)

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!