JAKARTA, BEENEWS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi), diketahui mengagendakan pertemuan bilateral di Jepang dengan Presiden Komisi Uni Eropa (UE), Ursula von der Leyen, di sela-sela KTT G7 di Jepang.
Dalam pertemuan tersebut, masalah penting yang dibawa oleh Jokowi diantaranya adalah Indonesia memprotes kebijakan Anti Deforestasi yang telah dimuat dalam Undang-Undang oleh Uni Eropa.
Padahal, Indonesia sebagai negara yang bertumpu pada hasil hutan sudah menyatakan keberatannya.
Jokowi menegaskan bahwa kebijakan tersebut menyebabkan perdagangan Indonesia dengan Eropa terhambat.
Komoditas yang menjadi sorotan karena kebijakan tersebut diantaranya adalah kelapa sawit.
Jokowi menyebutkan walaupun sawit merupakan komoditas utama perdagangan asal Indonesia, nyatanya sebesar 75% laju deforestasi di Indonesia sudah berhasil diturunkan.
“Proses benchmarking dengan cut of date mulai 2020 harus betul-betul terbuka dan obyektif. Sebagai informasi, laju deforestasi Indonesia 2019-2020 telah turun 75% menjadi 115 ribu hektare. Ini laju terendah sejak 1990 dan terus alami penurunan,” kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (21/5).
Jika Uni Eropa masih belum memberikan kepastian, Jokowi mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Malaysia akan kembali memprotes.