Play Video

Kerusakan Jalan di Sumatera Utara Akibat Kendaraan Pengangkut Sawit

 

Namun, jalan yang rusak didominasi oleh wilayah sekitar dan kawasan perkebunan kelapa sawit.

 

Baskami tidak bisa menyalahkan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota karena tidak melakukan perbaikan jalan yang rusak, karena mereka tidak memiliki anggaran yang mencukupi untuk membangun infrastruktur dan memperbaiki jalan.

 

Baskami mencontohkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara harus menggunakan anggaran sebesar Rp2,7 triliun dalam beberapa tahun dari APBD Sumatera Utara untuk memperbaiki jalan.

 

Hal ini terjadi karena tidak ada anggaran yang cukup besar untuk perbaikan infrastruktur.

 

“Jumlah Rp2,7 triliun saja untuk memperbaiki jalan kami harus mengatur pembayaran dalam beberapa tahun, dan sampai sekarang proyek tersebut belum selesai,” jelasnya.

Baca Juga :  Truck dan Mobil Pribadi Adu Kuat, Jalur Medan-Berastagi Macet

 

Baskami menyatakan, bahwa keinginan masyarakat saat ini hanya dua, yaitu memiliki jalan yang baik dan kesehatan.

 

Hal ini dapat dengan mudah terpenuhi jika pemerintah mengelola pemerintahan dengan baik dan benar.

 

Kami terus mengupayakan hal ini, karena jika kondisi jalan sudah baik dan kesehatan warga terjaga, maka kepuasan masyarakat akan meningkat dan permintaan mereka tidak akan terlalu banyak.

 

“Berdasarkan pengalaman saya, mereka yang memiliki pendapatan tinggi dapat memilih sekolah yang berkualitas, sementara mereka yang kurang mampu harus memilih sekolah negeri,” ujarnya.

Lihat Berita Terkait

Play Video
Play Video
Play Video

Bukan HOAX Share Yuk!!!

Bagikan berita kepada kerabat dan teman di chat atau sosial media!

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on email

Berita yang mungkin anda suka!